Powered By Blogger

Assallamualaikum....

selamat datang...
terimakasih bagi anda
yang telah
membuka situs web kami.
semoga apa yang kami
tampilkan dapat bermanfaat
bagi kehidupan anda.
Terimakasih.....

Sabtu, 05 Juni 2010

MAGNET DAN LISTRIK

MAKALAH



Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas UAS
Pada mata kuliah Konsep Dasar IPA









Disusun Oleh :

Enceng Maki Munawar
NIM : 208204181




( PGMI A / III )
Jurusan Pendidikan Madrasah Ibyidaiyah
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas UAS pada mata kuliah Konsep Dasar IPA.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena terbatasnya kemampuan penulis. Namun, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk manambah pengetahuan mengenai Pengetahuan tentang Magnet dan Listrik, khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi yang membaca.
Makalah ini tidak dapat terselesaikan apabila penulis tidak mandapatkan bantuan dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam membuat makalah ini. Untuk itu, tiada kata yang ingin penulis ucapkan selain ucapan Alhamdulillah dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis.






Bandung, 23 Desember 2009



Penyusun






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Magnet …………………………………………………………….2
B. Kemagnetan Bumi 7
C. Medan Magnet Disekitar Arus Listrik 8
D. Gaya Lorentz 10
E. Hukum Coulomb 12
F. Medan Magnet 13
BAB III : SIMPULAN 14
DAFTAR PUSTAKA





















BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pada era teknologi yang serba modern ini magnet dan listrik memegang mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Dari pengembangan sains, telah terbukti berhasil membuat alat transportasi yang menggunakan magnet dan listrik yang jenis dan modelnya pun bermacam-macam. Magnet dal listrik banyak sekali digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari seperti alat-alat rumah tangga da alat-alat komunikasi.
B. Rumusan Masalah
Agar mempermudah penulisan, maka penulis membuat rumusan masalah yang sesederhana mungkin guna menghindari terjadinya kesimpangan dalam makalah ini. Rumusan tersebut diantaranya :
1. Apa yang dimaksud dengan medan magnet dan medan listrik ?
2. Bagaimana cara membuat magnet ?
3. bagaimana prinsip Gaya Lorentz ?




BAB II
PEMBAHASAN

A. Magnet

Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m^2 = 1 tesla, yang mempengaruhi satu meter persegi.
Medan adalah suatu daerah (ruang) dimana setiap titik pada daerah itu mempunyai harga (besar atau besar dan arah).
Medan Magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. (Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet "permanen"). Sebuah medan magnet adalah medan vektor: yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.
a. Timbulnya medan magnet
 Medan magnet oleh benda magnetic
Suatu magnet (misalnya magnet batang) akan menimbulkan medan magnet di sekitarnya.Arah garis magneticnya adalah dari kutub U menuju ke kutub S.
 Medan magnet oleh muatan bergerak
Pendatapan Oersted: perpindahan muatan listrik (arus listrik) akan
menimbulkan medan disekitarnya.
a) Kawat tidak dialiri arus listrik,magnet jarum tetap.
b) Kawat dialiri arus dari selatan,magnet jarum menyimpang ke kiri.
c) Kawat dialiri arus listik dari utara,magnet jarum ke atas.
 Medan magnet oleh kawat lurus berarus
Besar induksi magnet yang ditentukan oleh kawat penghantar berarus listrik di rumuskan oleh Bit Savart.
 Medan magnet oleh kawat melingkar berarus
Sebuah kawat penghantar berbentuk lingkaran
 Medan magnet oleh solenodia dan toroida
1. Sifat-Sifat Magnet
Hasil kerja Maxwell telah banyak menyatukan listrik statis dengan magnetisme, yang menghasilkan sekumpulan dari empat persamaan mengenai kedua medan tersebut. Namun, di bawah formula Maxwell, masih ada dua medan yang berbeda yang menjelaskan fenomena berbeda. Einsteinlah yang berhasil menunjukan, dengan relativitas khusus, bahwa medan listrik dan medan magnet adalah dua aspek dari hal yang sama (tensor tingkat 2), dan seorang pengamat bisa merasakan gaya magnet di mana seorang pengamat bergerak hanya merasakan gaya elektrostatik. Dengan demikian, menggunakan spesial relativitas, gaya magnet adalah manifestasi dari gaya elektrostatik dari muatan listrik yang bergerak, dan bisa diprakirakan dari pengetahuan tentang gaya elektrostatik dan gerakan muatan tersebut (relatif terhadap seorang pengamat).
Medan magnet tidak dapat dilihat dengan mata. Namun, keberadaan dan polanya dapat ditunjukkan. Garis-garis yang menggambarkan pola medan magnet di- sebut garis-garis gaya magnet Garis-garis gaya magnet tidak pernah berpotongan satu sama lainnya. Garis-garis gaya magnet keluar dari kutub utara, masuk (menuju) ke kutub selatan. Makin banyak jumlah garis-garis gaya magnet makin besar kuat medan magnet yang dihasilkan. Apapun bentuknya sebuah magnet memiliki medan magnet yang digambar berupa garis lengkung.
Dua kutub magnet yang tidak sejenis saling berdekatan pola medan magnetnya juga berupa garis lengkung yang keluar dari kutub utara magnet menuju kutub selatan magnet. Pada dua kutub magnet yang tak sejenis, garis-garis gaya magnetnya keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan magnet lain. Itulah sebabnya dua kutub magnet yang tidak sejenis saling tarik-menarik.
Pada dua kutub magnet yang sejenis, garis-garis gaya magnet yang keluar dari kutub utara masing-masing cenderung saling menolak. Karena arah garis gaya berlawanan, terjadilah tolak-menolak antara garis garis gaya yang keluar kedua kutub utara magnet. Hal itulah yang menyebabkan dua kutub yang sejenis saling menolak.

2. Jenis magnet
a. Magnet tetap
Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik).
Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:
• Neodymium Magnets, merupakan magnet tetap yang paling kuat.
• Samarium-Cobalt Magnets
• Ceramic Magnets
• Plastic Magnets
• Alnico Magnets
b. Magnet tidak tetap
Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan medan magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.
c. Magnet buatan
Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.
Bentuk magnet buatan antara lain:
• Magnet U
• Magnet ladam
• Magnet batang
• Magnet lingkaran
• Magnet jarum (kompas)
3. Cara membuat magnet
Cara membuat magnet antara lain:
• Digosok dengan magnet lain secara searah.

• Induksi magnet.

• Magnet diletakkan pada solenoida dan dialiri arus listrik searah (DC).

Bahan yang biasa dijadikan magnet adalah: besi dan baja. Besi lebih mudah untuk dijadikan magnet daripada baja. Tapi sifat kemagnetan besi lebih mudah hilang daripada baja. Oleh sebab itu, besi lebih sering digunakan untuk membuat elektromagnet.
4. Menghilangkan sifat kemagnetan
Cara menghilangkan sifat kemagnetan antara lain:
• Dibakar.
• Dibanting-banting.
• Dipukul-pukul.
• Magnet diletakkan pada solenoida dan dialiri arus listrik bolak-balik (AC).

B. Kemagnetan Bumi
Kamu sudah mengetahui sebuah magnet batang yang tergantung bebas akan menunjuk arah tertentu. Pada bagian ini, kamu akan mengetahui mengapa magnet bersikap seperti itu. Pada umumnya sebuah magnet terbuat dari bahan besi dan nikel. Keduanya memiliki sifat kemagnetan karena tersusun oleh magnet magnet elementer. Batuan-batuan pembentuk bumi juga mengandung magnet elementer.
Bumi dipandang sebagai sebuah magnet batang yang besar yang membujur dari utara ke selatan bumi. Mag- net bumi memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan selatan. Kutub utara magnet bumi terletak di sekitar kutub selatan bumi. Adapun kutub selatan magnet bumi terletak di sekitar kutub utara bumi. Magnet bumi memiliki medan magnet yang dapat memengaruhi jarum kompas dan magnet batang yang tergantung bebas.

Medan magnet bumi digambarkan dengan garis-garis lengkung yang berasal dari kutub selatan bumi menuju kutub utara bumi. Magnet bumi tidak tepat menunjuk arah utara-selatan geografis. Penyimpangan magnet bumi ini akan menghasilkan garis-garis gaya magnet bumi yang menyimpang terhadap arah utara-selatan geografis. Adakah pengaruh penyimpangan magnet bumi terhadap jarum kompas?
C. Medan Magnet Disekitar Arus Listrik
Medan magnet di sekitar kawat berarus listrik ditemukan secara tidak sengaja oleh Hans Christian Oersted (1770-1851), ketika akan memberikan kuliah bagi mahasiswa. Oersted menemukan bahwa di sekitar kawat berarus listrik magnet jarum kompas akan bergerak (menyimpang). Penyimpangan magnet jarum kompas akan makin besar jika kuat arus listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar. Arah penyimpangan jarum kompas bergantung arah arus listrik yang mengalir dalam kawat.
Gejala itu terjadi jika kawat dialiri arus listrik. Jika kawat tidak dialiri arus listrik, medan magnet tidak terjadi sehingga magnet jarum kompas tidak bereaksi. Perubahan arah arus listrik ternyata juga memengaruhi perubahan arah penyimpangan jarum kompas. Perubahan jarum kompas menunjukkan perubahan arah medan magnet.
Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub selatan menuju kutub utara, kutub utara jarum kompas menyimpang berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub utara menuju kutub selatan, kutub utara jarum kompas menyimpang searah dengan arah putaran jarum jam. Begitulah menentukan arah medan magnet di sekitar penghantar berarus listrik


1. Pola Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik
Gejala penyimpangan magnet jarum di sekitar arus listrik membuktikan bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan magnet.
Arah medan magnet yang ditimbulkan arus listrik dapat diterangkan melalui aturan atau kaidah berikut. Anggaplah suatu peng- hantar berarus listrik digenggam tangan kanan. Perhatikan Gambar
Jika arus listrik searah ibu jari, arah medan magnet yang timbul searah keempat jari yang menggenggam. Kaidah yang demikian disebut kaidah tangan kanan menggenggam.
2. Elektromagnetik
Medan magnet yang dihasilkan oleh solenoida berarus listrik tidak terlalu kuat. Agar medan magnet yang dihasilkan solenoida berarus listrik bertambah kuat, maka di dalamnya harus dimasukkan inti besi lunak. Besi lunak merupakan besi yang tidak dapat dibuat menjadi magnet tetap. Solenoida berarus listrik dan dilengkapi de- ngan besi lunak itulah yang dikenal sebagai elektromagnet.
a. Faktor yang Memengaruhi Kekuatan Elektromagnet
Sebuah elektromagnet terdiri atas tiga unsur penting, yaitu jumlah lilitan, kuat arus, dan inti besi.
Makin banyak lilitan dan makin besar arus listrik yang mengalir, makin besar medan magnet yang dihasilkan. Selain itu medan magnet yang dihasilkan elektromagnet juga tergantung pada inti besi yang digunakan. Makin besar (panjang) inti besi yang berada dalam solenoida, makin besar medan magnet yang dihasilkan elektromagnet. Jadi kemagnetan sebuah elektromagnet bergantung besar kuat arus yang mengalir, jumlah lilitan, dan besar inti besi yang digunakan.
Elektromagnet menghasilkan medan magnet yang sama dengan medan magnet sebuah magnet batang yang panjang. Elektromagnet juga mempunyai dua kutub yaitu ujung yang satu merupakan kutub utara dan ujung kumparan yang lain merupakan kutub selatan.
Dibandingkan magnet biasa, elektromagnet banyak mempu- nyai keunggulan. Karena itulah elektromagnet banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa keunggulan elektromagnet antara lain sebagai berikut.
Kemagnetannya dapat diubah-ubah dari mulai yang kecil sampai yang besar dengan cara mengubah salah satu atau ketiga dari kuat arus listrik, jumlah lilitan dan ukuran inti besi.
a. Sifat kemagnetannya mudah ditimbulkan dan dihilangkan dengan cara memutus dan menghubungkan arus listrik menggunakan sakelar.
b. Dapat dibuat berbagai bentuk dan ukuran sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki.
c. Letak kutubnya dapat diubah-ubah dengan cara mengubah arah arus listrik.
Kekuatan elektromagnet akan bertambah, jika:
a. Arus yang melalui kumparan bertambah.
b. Jumlah lilitan diperbanyak.
c. Memperbesar/memperpanjang inti besi.
b. Kegunaan Elektromagnet
Beberapa peralatan sehari-hari yang menggunakan elektromagnet antara lain seperti : Bel listrik, Relai, Telepon, dan Katrol Listrik
D. Gaya Lorentz
Interaksi medan magnet dari kawat berarus dengan medan magnet tetap akan menghasilkan gaya magnet. Pada peristiwa ini terdapat hubungan antara arus listrik, medan magnet tetap, dan gaya magnet. Hubungan besaran besaran itu ditemukan oleh fisikawan Belanda, Hendrik Anton Lorentz (1853-1928). Dalam penyelidikannya Lorentz menyimpulkan bahwa besar gaya yang ditimbulkan berbanding lurus dengan kuat arus, kuat medan magnet, panjang kawat dan sudut yang dibentuk arah arus listrik dengan arah medan magnet. Untuk menghargai jasa penemuan H.A. Lorentz, gaya tersebut disebut gaya Lorentz. Apabila arah arus listrik tegak lurus dengan arah medan magnet, besar gaya Lorentz dirumuskan.
Dengan: F = B . I . l
F = gaya Lorentz satuan newton (N)
B = kuat medan magnet satuan tesla (T).
l = panjang kawat satuan meter (m)
I = kuat arus listrik satuan ampere (A)
Berdasarkan rumus di atas tampak bahwa apabila arah arus listrik tegak lurus dengan arah medan magnet, besar gaya Lorentz bergantung pada panjang kawat, kuat arus listrik, dan kuat medan magnet. Gaya Lorentz yang ditimbulkan makin besar, jika panjang kawat, kuat arus listrik, dan kuat medan magnet makin besar.
Contoh :
Kawat panjangnya 2 m berada tegak lurus dalam medan magnet 20 T. Jika kuat arus listrik yang mengalir 400 mA, berapakah besar gaya Lorentz yang dialami kawat?
Penyelesaian:
Diketahui: l = 2 m
B = 20 T
I = 400 mA = 0,4 A
Ditanya: F = … ?
Jawab: F = l . I . B
= 2 . 0,4 .20
= 16 N
Arah gaya Lorentz bergantung pada arah arus listrik dan arah medan magnet. Untuk menentukan arah gaya Lorentz digunakan kaidah atau aturan tangan kanan. Caranya rentangkan ketiga jari yaitu ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah sedemikian hingga membentuk sudut 90 derajat (saling tegak lurus). Jika ibu jari menunjukan arah arus listrik (I) dan jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet (B) maka arah gaya Lorentz searah jari tengah (F). Dalam bentuk tiga dimensi, arah yang tegak lurus mendekati pembaca diberi simbol. Adapun arah yang tegak lurus menjauhi pembaca diberi simbol.

Gaya Lorentz yang ditimbulkan kawat berarus listrik dalam medan magnet dapat dimanfaatkan untuk membuat alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Alat yang menerapkan gaya Lorentz adalah motor listrik dan alat-alat ukur listrik. Motor listrik banyak dijumpai pada tape recorder, pompa air listrik, dan komputer. Adapun, contoh alat ukur listrik yaitu amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter.
E. Hukum Coulomb
Menurut hukum Coulomb, besarnya gaya listrik yang diakibatkan satu muatan dengan muatan yang lain dapat dinyatakan sebagai berikut :
E = k q1 q2
r2
Dimana q1 dan q2 adalah besarnya muatan listrik, r adalah jarak antara q1 dan q2 dan k adalah konstanta. Dalam ruang hampa, nilainya adalah
k = 9.0 x 109 N x m2
Menurut kenyataan nilai k dalam udara cenderung lebih besar. Konstanta k juga dapat dinyatakan dengan :

k = 1
4π٤o
Dimana ٤o adalah permitifitas dalam ruang hampa, dan n ilainza adalah :
٤o = 8.85 x 10 -12 C2
N x m2
Secara lengkap hukum coulomb dapat dinyatakan dengan:
F = 1 . q1 q2
4π٤o r2
Pada muatan sejenis akan terjadi tolak-menolak. Dan muatan tak sejenis akan terjadi gaya tarik-menarik.
Contoh:
Berapakah besar dan arah gaya yang bekerja pada suatu muatan listrik 3x10-9C yang berada 6 cm dari suatu muatan 4x10-9C?
Jawab :
q1 = 3x10 9C
q2 = 4x10 9C
r = 6cm = 6 x 102 m
k = 9.0 x 109 N x m2
menurut hukum coulomb:
F = k q1 q2

= 9.0 x 109 N x m2 x 3 x 10 9C x 4 x 10 9C
(6 x 102 m)2
= 9 x 3 x 4 x 10-9N
36 x 10-4
= 3 x 10-5 N
Jadi, besarnya gaya adalah 3 x 10-5 N dan arahnya meninggalkan muatan 4 x 10-9C.
F. Medan Listrik
Medan listrik adalah suatu daerah dari suatu ruang dimana sebuah muatan listrik berada. Dengan kata lain dapatlah dinyatakan bahwa sebuah muatan listrik akan menimbulkan suatu medan listrik di sekitarnya. Suatu medan listrik dapat dihasilkan oleh satu atau lebih muatan,dapat berupa serba sama atau dapat berbeda besar dan atau arahnya dari suatu tempat ke tempat lain.
Jika muatan q0 pada suatu titik tertentu mengalami gaya F,maka medan listrik pada titik tersebut akan mengikuti hubungan:
E = F
q
atau kuat medan listrik = gaya
muatan
Kuat medan listrik merupakan besaran vektor. Satuan kuat medan listrik adalah newton/coulomb atau N/C, atau lebih umum lagi adalah volt meter (V/M).
F = q E
Gaya = muatan x kuat medan listrik.
Contoh :
Kuat medan listrik dalam lampu neon adalah 6000 V/M.
a) berapakah gaya dari medan yang bekerja pada ion neon yang massanya 4,1 x 10-26kg.
Dan muatannya Q + e ?
b) berapakah kecepatan dari ion ?
Jawab :
(a). Gaya pada ion neon :
F = q E – e E
= 1,6 x 10-19 C x 6 x 103 V/M
= 9,6 x 10-16
(b). Menurut hukum newton II :
F = m a
A = F
m
= 9,6 x 10-16 N
4,1 x 10-26kg
= 2,34 x 1016 m/detik2


1. Potensial Listrik
Beda potensial V antara dua titik dalam suatu medan listrik adalah usaha yang di perlukan untuk membawa satu-satuan muatan listrik dari suatu titik ke titik yang lain. Jadi pernyataan tersebut dapat di rumuskan menjadi :

V = w
q
atau
beda potensial = usaha
muatan
Satuan beda potensial atau potensial listrik adalah volt (V), dimana :
1 volt = Joule
Coulomb
Beda potensial antara dua titik dalam medan listrik homogen ( uniform ) E adalah sama dengan hasil kali E dan jarak s antara titik – titik tersebut dalam arah sejajar E.
Jadi : V = E x s
Jika suatu medan listrik yang biasanya di hasilkan dengan menggunakan suatu beda potensial antara dua pelat logam yang terpisah sejauh s, maka dapat di rumuskan :
E = v
s
atau
kuat medan listrik = beda potensial
jarak
2. Arus Listrik
Apabila dalam suatu konsoktor terjadi muatan listrik maka timbulah arus listrik. Bila ada suatu baterai atau generator,maka arus listrik selalu mengalir dari kutub positif ke kutud negatif.
Arus listrik dalam kawat logam selalu merupakan aliran elektron,dan arus diasumsikan terjadi dengan arah berlawanan dengan arah gerak elektron. Muatan positif dan negatif bergerak jika berada dalam konduktor zat cair atau gas.
Jika muatan listrik melewati titik tertentu dalam suatu konduktor dalam selang waktu t, maka arus dalam konduktor adalah :
I = q
T
Dimana : I = Kuat arus Listrik
q = Muatan Listrik
t = Selang Waktu
Satuannya adalah Amper (A)
Untuk memahami konsep tersebut di atas, maka di pandang perlu untuk memahami istilah konduktor. Konduktor adalah suatu zat yang dapat menghantarkan listrik. Lawan konduktor adalah isolator. Dalam hal ini isolator adalah suatu zat yang tidak dapat mengahantarkan listrik.
Perbedaan potensial di antara kedua ujung suatu konduktor akan menimbulkan arus listrik. Dalam konduktor logam kuat arus listrik akan sebanding dengan beda potensial. Hubungan ini dikenal sebagai hukum Ohm,yang bunyinya : kuat arus berbanding lurus dengan beda potensial,dan berbanding terbalik dengan tahanan listrik.
3. Energi Listrik
Besarnya usaha yang dilakukan untuk mempertahankan arus listrik dapat dinyatakan dengan :
P = I V
dimana :
I = arus listrik dalam ampere
V = tegangan (potensial) dalam volt
P = daya dalam watts
Seiring kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari kata – kata daya listrik dirumah anda berapa ? berapa besar penggunaan listrik dirumah anda ? berapa nilai rekening listrik anda ? disini kata daya dapat diartikan sebagai energi.
Jika suatu konduktor dilewati arus listrik maka daya yang dipakai dapat dinyatakan dengan :
P = I V

Menurut Hukum Ohm :
V = I R
Jadi,
P = I V
= I2R
atau :
P = V2
R
Sedangkan usaha : W = p t
Artinya usaha adalah daya yang dipergunakan dalam suatu selang waktu.
Contoh :
Sebuah aki 15 volt dimuati dengan arus 18 A selama 1 jam.
Ditanya :
a). Berapakah daya yang diperlukan untuk memuati aki tersebut ?
b). Berapakah banyak energi yang telah diberikan selama pengisian ?
Jawab :
a). Daya : P = I V = 18 x 15 V
= 270 VA
= 270 watt
b). Energi : W = P t = 270 W x 3600 detik
= 9.72 x 105 Joule

Menurut jenisnya ada dua jenis rangkaian listrik yang sering kita jumpai dalm kehidupan sehari-hari. Kedua jenis rangkaian listrik tersebut adalah:
a. rangkaian arus searah
b. rangkaian arus bolak-balik.
4. Kapasitas Listrik
Suatu Kapasitor merupakan satu sistem penyimpangan energi. Kapasitas dari kapasitor dapat dinyatakan sebagai berikut :

C = Q
V
Dimana C = kapasitansi
Q = Muatan Listrik
V = Beda potensial
Satuan kapasitas adalah farad (F), satu farad = 1 coulumb atau volt
1 mikrofarad = 1µF = 10-6 F
1 pikofarad = 1pF = 10-12F
Suatu muatan 10-6 C pada setiap pelat dari sebuah kapasitpor 1µF akan menghasilkan beda potensial antara dua pelat :
V = Q = 1V
C



















BAB III
SIMPULAN

Medan Magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. Sedangkan medan listrik adalah suatu daerah dari suatu ruang dimana sebuah muatan listrik berada. Dengan kata lain dapatlah dinyatakan bahwa sebuah muatan listrik akan menimbulkan suatu medan listrik di sekitarnya.
Cara membuat magnet antara lain: digosok dengan magnet lain secara searah, induksi magnet, dan Magnet diletakkan pada solenoida dan dialiri arus listrik searah (DC). Bahan yang biasa dijadikan magnet adalah: besi dan baja. Besi lebih mudah untuk dijadikan magnet daripada baja. Tapi sifat kemagnetan besi lebih mudah hilang daripada baja. Oleh sebab itu, besi lebih sering digunakan untuk membuat elektromagnet.
Prinsip Gaya Lorentz adalah besar gaya yang ditimbulkan Berbanding lurus dengan kuat arus, kuat medan magnet, panjang kawat dan sudut yang dibentuk arah arus listrik dengan arah medan magnet.












DAFTAR PUSTAKA

Eni, Raharjo, 2000, Ilmu Pengetahuan Alam, Bandung, Sarana Pasca Karya.
Marjukun, 2002, Ilmu pengetahuan Alam, Klaten, Intan Pariwara.
Supriyono Koes, 1999, Konsep-konsep Dasar IPA, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Suriyono, 2004, Sains Kelas 6 SD, Jakarta, Sunda Kelapa Pustaka.
Yohanes, Surya, 2003, IPA Dibuat Asyik, Jakarta, Armadelta selaras.
http://alljabbar.wordpress.com/2008/04/06/kemagnetan/
http://id.wikipedia.oeg/wiki/Medan_Magnet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar